Mengatur Keuangan Jelang Hari Rayaa Idul Fitri oleh Ahmad Kamalul Fikri, M.Li
Tema kali ini cukup menarik dimana target pembicaraanya adalah kepada teman-teman mahasiswa apalagi yang masih struggling mencari pekerjaan atau yang sudah bekerja dan lain sebagainya dimana permasalahan keuangan menjadi masalah yang riskan ketika dimana tidak diperhitungkan secara baik seperti halnya kebutuhan kita, kemampuan kita, dimana ketika kita mempunyai uang hanya mengedepankan nafsu atau keinginan saja, maka dari itu akan dibahas bagaimana cara mengatur keuangan kita tidak hanya selama di bulan Ramadhan saja akan tetapi juga sampai nantinya setelah bulan Ramadhan.
Pertama, kita harus tahu betul seberapa kemampuan kita sejauh mana kekuatan keuangan kita dimana kita harus mencatat semua kebutuhan dari awal puasa nantinya (entah kebutuhan diri sendiri maupun keluarga) yang alangkah baiknya jika kita sudah perhitungkannya dari sebelum puasa agar tidak terjadi pembengkakan pengeluaran apalagi menjadikan kita pribadi yang boros. Sebagaimana dijelaskan Allah SWT dalam firmannya :
وَاٰتِ ذَا الْقُرْبٰى حَقَّهٗ وَالْمِسْكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيْرًااِنَّ الْمُبَذِّرِيْنَ كَانُوْٓا اِخْوَانَ الشَّيٰطِيْنِ ۗوَكَانَ الشَّيْطٰنُ لِرَبِّهٖ كَفُوْرًا
Artinya : “Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros, Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.” (Surat Al-Isra’ 26-27)
Maka dari itu kita gunakan keuangan kita dengan seperlunya jangan sampai kita termasuk orang-orang yang boros karena sudah dijelaskan bahwa orang yang boros itu saudaranya setan.
Wallahu a’lam bishawab